PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TUMPUAN SATU KAKI BERGANTIAN DENGAN DUA KAKI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS .................... TAHUN PELAJARAN .......................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini telah banyak penelitian yang dilakukan dalam bidang olahraga, dalam upaya mengembangkan prestasi olahraga yang setinggi-tingginya. Berbagai disiplin ilmu yang terkait banyak menunjang program latihan olahraga. Disiplin ilmu tersebut antara lain : ilmu biomekanika, sport medicine, fisiologi, anatomi, massage, kinesiology, ilmu coaching khusus, psikologi olahraga, psikologi kepelatihan serta banyak lagi disiplin ilmu yang lainnya.
Masalah peningkatan prestasi dibidang olahraga sebagai sasaran yang ingin dicapai dalam pembinaan dan pengembangan di Indonesia akan membutuhkan waktu yang lama. Latihan dimulai diusia dini dan harus dilakukan secara berkesinambungan sampai mencapai puncak prestasi pada cabang olahraga yang ditekuninya, selanjutnya pembinaan prestasi ditingkatkan. Dengan demikian pembinaan olahraga sejak dini sangatlah penting, supaya kelak atlet mampu mencapai kesuksesan.
Untuk mengikuti perkembangan itu, maka segala usaha kearah pembinaan terus dipacu dan ditumbuh kembangkan oleh semua pihak yang terkait. Pihak- pihak yang terkait antara lain : pemerintah, KONI, pelatih, masyarakat, atlet, pihak swasta dan orang tua. Pola pembinaan kearah yang lebih professional, sistematis, berkualitas dan terprogram dengan baik inilah yang akan melahirkan atlet yang tengguh dimasa yang akan datang.
Menurut M. Sajoto (1988 : 15) faktor kelengkapan yang harus dimiliki atlet bila ingin mencapai prestasi yang optimal, yaitu : 1) Pengembangan fisik, 2) Pengembangan teknik, 3) Pengembangan mental, 4) Kematangan juara.
Dengan demikian untuk mencapai suatu prestasi yang optimal di dunia olah raga, keempat aspek pendukung tersebut harus dilakukan dengan baik, sesuai dengan cabang olahraga yang ditekuninya.
Dari keempat aspek diatas yang merupakan faktor utama adalah kondisi fisik seperti pendapat Depdikbud (2000 : 10) bahwa salah satu unsur atau faktor penting untuk meraih suatu prestasi dalam olahraga adalah kondisi fisik, disamping penguasaan teknik, taktik dan kemampuan mental. Komponen kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari konponen kesegaran jasmani, kondisi fisik adalah salah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi.
Komponen kondisi fisik yang meliputi kekuatan, daya tahan, daya ledak, kecepatan, kelenturan, keseimbangan, koordinasi, kelincahan, ketepatan reaksi (M. Sajoto 1988 : 16). Untuk mencapai prestasi yang baik perlu dilakukan upaya- upaya seperti peningkatan sarana, memperbarui metode latihan, penggunaan sarana yang baik, perbaikan gizi, dokter olahraga dan ahli gizi (M. Sajoto : 10)
Berkaitan dengan hal tersebut di atas Suharno H.P. (1986 : 4-7) mengemukakan bahwa secara umum ada dua faktor penentu pencapaian prestasi maksimal yaitu faktor indogen dan faktor exogen.
1. Faktor indogen, diantaranya adalah: a) Kesehatan fisik dan mental yang baik, terutama tidak berpenyakit jantung, paru-paru, saraf dan jiwa; b) Bentuk dan proporsi tubuh yang sesuai dengan cabang olah raga yang dipilihnya; c) Kondisi fisik dan kemampuan fisik yang baik; d) Penguasaan tehnik yang sempurna; e) Penguasaan taktik; f) Aspek kejiwaan dan kepribadian yang baik; g) Memiliki kematangan juara yang mantap.
2. Faktor exogen, diantaranya adalah: a) Hubungan yang baik dan harmonis antar pelatih, asisten pelatih dan atlet; b) Kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana olahraga yang tersedia; c) Kepengurusan dan organisasi cabang olahraga yang jujur dan bertanggung jawab; d) Lingkungan hudup atlet haru menunjang; e) Dukungan moril dan material dari pemerintah daerah atau pusat; f) Metode-metode latihan yang efektif dsn efisien.
Salah satu faktor untuk mencapai prestasi dalam olahraga khususnya lompat jauh adalah kekuatan, ketepatan, kelentukan dan koordinasi gerak (Aip Syarifuddin dan Muhadi 1992/1993 : 73). Latihan untuk meningkatkan hasil lompat jauh banyak ragamnya, yaitu lompat naik turun bangku, latihan jongkok berdiri, latihan naik turun tumit, latihan squat jump, naik turun tangga dan lain- lain (Engkos Kosasih 1993 : 89). Dari bermacam-macam metode latihan tersebut belum diketahui dengan pasti metode mana yang paling efektif dan baik hasilnya untuk meningkatkan hasil lompat jauh.
Untuk mengetahui hasil latihan yang baik dan efektif tersebut akan diberikan eksperimen lompat naik turun bangku yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan hasil lompat jauh yang maksimal. Adapun metode latihan yang diberikan adalah metode latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian sedangkan yang satunya diberikan latihan naik turun bangku tumpuan dua kaki. Dalam melakukan kedua jenis latihan merupakan latihan kekuatan otot kaki. Lingkup yang dilatih dalam kedua latihan ini adalah daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot tungkai, sehingga dengan latihan tersebut diharapkan akan memberikan perbedaan pada peningkatan hasil lompat jauh gaya jongkok.
Dengan memperhatikan uraian di atas maka penulis ingin penelitian berjudul
:” Pengaruh Latihan Naik Turun Bangku Tumpuan Satu Kaki Bergantian dengan Naik Turun Bangku Tumpuan Dua Kaki Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Putra Kelas V, VI SD Negeri Kalisidi 03 Ungaran Tahun Pelajaran 2004/2005”.
Adapun alasan lain pemilihan judul tersebut di atas adalah sebagai berikut :
1.1.1. Lompat jauh merupakan materi kurikulum Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar
1.1.2. Pekan Olah Raga Pelajar Daerah Sekolah Dasar
1.1.3. Metode latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan naik turun bangku tumpuan dua kaki dapat meningkatkan hasil lompat jauh
1.2. Permasalahan
Di dalam setiap pelaksanaan penelitian selalu bertitik tolak dari adanya permasalahan yang dihadapi, yang segera perlu diteliti, dikaji, dianalisis serta selanjutnya diusahakan solusi pemecahannya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah ada perbedaan pengaruh antara latihan naik turun bangku satu kaki bergantian dengan naik turun bangku tumpuan dua kaki terhadap kemampuan hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas V, VI SD Negeri Kalisidi
03 Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang tahun 2004 – 2005?.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1.3.1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang berarti antara latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan naik turun bangku tumpuan dua kaki terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V, VI SD Negeri Kalisidi 03 Kecamatan Ungaran Kabupaten Ungaran Tahun Pelajaran 2004/2005
1.3.2. Apabila ditemukan ada perbedaan akan diuji lanjut untuk mengetahui metode latihan mana antara naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan naik turun bangku tumpuan dua kaki yang memberikan pengaruh lebih baik terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V, VI SD Negeri Kalisidi 03 Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang.
1.4. Penegasan Istilah / Batasan Operasional
Untuk menghindari adanya salah penafsiran atau kesalahan pengertian terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka istilah-istilah tersebut perlu adanya ketegasan sebagai berikut :
1.4.1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu
(orang,benda dsb) yang berkuasa atau yang berkekuatan Poerwadarminta,
1985 : 731).
1.4.2. Latihan
Latihan adalah suatu proses penyesuaian tubuh terhadap kerja yang lebih berat dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi yang lebih berat dan meningkatkan ketrampilan.
Menurut Harsono (1982 : 27) latihan adalah proses yang sistematis dari pada berlatih atau bekerja secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihannya atau pekerjaannya.
Jadi latihan dalam penelitian ini adalah cara melakukan lompat naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan latihan naik turun bangku tumpuan dua kaki secara berulang-ulang, makin lama makin bertambah bebannya dengan tujuan untuk mengetahui hasil yang dicapai dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok.
Pengaruh latihan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengaruh antara dua latihan, yaitu antara latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan metode lompat naik turun bangku tumpuan dua kaki terhadap lompat jauh gaya jongkok.
1.4.3. Daya ledak
Kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya (M.Sajoto,
1995 : 8).
Sedangkan daya ledak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daya ledak dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok.
1.4.4. Metode
Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud tertentu (Poerwodarminto, 1995 : 649).
Dalam penelitian ini metode diartikan sebagai cara untuk melatih lompat jauh gaya jongkok dengan latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan latihan naik turun bangku tumpuan dua kaki.
1.4.5. Latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan naik turun bangku tumpuan dua kaki
Latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian yang dimaksud garakan ini adalah melompat ke atas bangku tumpuan satu kaki kiri di atas bangku, kaki kanan di atas lantai. Kemudian melompat bersama-sama kaki kanan membentuk sudut 900, kemudian kaki kiri mendarat di atas bangku, kaki kanan mendarat di atas lantai.
Latihan naik turun bangku tumpuan dua kaki yang dimaksud gerakan ini adalah sikap kaki rapat menghadap bangku kemudian meloncat ke atas bangku bersama-sama, kemudian turun lagi bersama-sama.
1.4.6. Lompat jauh gaya jongkok
Lompat jauh gaya jongkok adalah salah satu tehnik melompat dalam lompat jauh. Adapun gerakan dari tehnik lompat jauh gaya jongkok adalah sebagai berikut : pada saat lepas dari tanah (papan tolakan) keadaan sikap badan di udara jongkok. Dengan jalan membulatkan badan dengan kedua lutut ditekuk dan kedua lengan di depan. Pada waktu akan mendarat kedua kaki dijulurkan ke depan lalu mendarat pada kedua kaki dengan bagian tumit lebih dahulu dan kedua tangan ke depan ( Aip Syarifuddin, 1992 :
93).
1.5. Kegunaan Hasil Penelitian
Setelah mengetahui perbedaan dari kedua metode latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan naik turun bangku tumpuan dua kaki penelitian ini, maka manfaat yang dapat diambil adalah :
1.5.1. Memberikan sumbangan pemikiran bagi para guru dan pelatih atlet lompat jauh untuk meningkatkan prestasi lompat jauh
1.5.2. Sebagai perbandingan bagi yang berminat mengadakan penelitian dicabang lompat jauh.
[+/-] Selengkapnya...
[+/-] Ringkasan saja...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini telah banyak penelitian yang dilakukan dalam bidang olahraga, dalam upaya mengembangkan prestasi olahraga yang setinggi-tingginya. Berbagai disiplin ilmu yang terkait banyak menunjang program latihan olahraga. Disiplin ilmu tersebut antara lain : ilmu biomekanika, sport medicine, fisiologi, anatomi, massage, kinesiology, ilmu coaching khusus, psikologi olahraga, psikologi kepelatihan serta banyak lagi disiplin ilmu yang lainnya.
Masalah peningkatan prestasi dibidang olahraga sebagai sasaran yang ingin dicapai dalam pembinaan dan pengembangan di Indonesia akan membutuhkan waktu yang lama. Latihan dimulai diusia dini dan harus dilakukan secara berkesinambungan sampai mencapai puncak prestasi pada cabang olahraga yang ditekuninya, selanjutnya pembinaan prestasi ditingkatkan. Dengan demikian pembinaan olahraga sejak dini sangatlah penting, supaya kelak atlet mampu mencapai kesuksesan.
Untuk mengikuti perkembangan itu, maka segala usaha kearah pembinaan terus dipacu dan ditumbuh kembangkan oleh semua pihak yang terkait. Pihak- pihak yang terkait antara lain : pemerintah, KONI, pelatih, masyarakat, atlet, pihak swasta dan orang tua. Pola pembinaan kearah yang lebih professional, sistematis, berkualitas dan terprogram dengan baik inilah yang akan melahirkan atlet yang tengguh dimasa yang akan datang.
Menurut M. Sajoto (1988 : 15) faktor kelengkapan yang harus dimiliki atlet bila ingin mencapai prestasi yang optimal, yaitu : 1) Pengembangan fisik, 2) Pengembangan teknik, 3) Pengembangan mental, 4) Kematangan juara.
Dengan demikian untuk mencapai suatu prestasi yang optimal di dunia olah raga, keempat aspek pendukung tersebut harus dilakukan dengan baik, sesuai dengan cabang olahraga yang ditekuninya.
Dari keempat aspek diatas yang merupakan faktor utama adalah kondisi fisik seperti pendapat Depdikbud (2000 : 10) bahwa salah satu unsur atau faktor penting untuk meraih suatu prestasi dalam olahraga adalah kondisi fisik, disamping penguasaan teknik, taktik dan kemampuan mental. Komponen kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari konponen kesegaran jasmani, kondisi fisik adalah salah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi.
Komponen kondisi fisik yang meliputi kekuatan, daya tahan, daya ledak, kecepatan, kelenturan, keseimbangan, koordinasi, kelincahan, ketepatan reaksi (M. Sajoto 1988 : 16). Untuk mencapai prestasi yang baik perlu dilakukan upaya- upaya seperti peningkatan sarana, memperbarui metode latihan, penggunaan sarana yang baik, perbaikan gizi, dokter olahraga dan ahli gizi (M. Sajoto : 10)
Berkaitan dengan hal tersebut di atas Suharno H.P. (1986 : 4-7) mengemukakan bahwa secara umum ada dua faktor penentu pencapaian prestasi maksimal yaitu faktor indogen dan faktor exogen.
1. Faktor indogen, diantaranya adalah: a) Kesehatan fisik dan mental yang baik, terutama tidak berpenyakit jantung, paru-paru, saraf dan jiwa; b) Bentuk dan proporsi tubuh yang sesuai dengan cabang olah raga yang dipilihnya; c) Kondisi fisik dan kemampuan fisik yang baik; d) Penguasaan tehnik yang sempurna; e) Penguasaan taktik; f) Aspek kejiwaan dan kepribadian yang baik; g) Memiliki kematangan juara yang mantap.
2. Faktor exogen, diantaranya adalah: a) Hubungan yang baik dan harmonis antar pelatih, asisten pelatih dan atlet; b) Kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana olahraga yang tersedia; c) Kepengurusan dan organisasi cabang olahraga yang jujur dan bertanggung jawab; d) Lingkungan hudup atlet haru menunjang; e) Dukungan moril dan material dari pemerintah daerah atau pusat; f) Metode-metode latihan yang efektif dsn efisien.
Salah satu faktor untuk mencapai prestasi dalam olahraga khususnya lompat jauh adalah kekuatan, ketepatan, kelentukan dan koordinasi gerak (Aip Syarifuddin dan Muhadi 1992/1993 : 73). Latihan untuk meningkatkan hasil lompat jauh banyak ragamnya, yaitu lompat naik turun bangku, latihan jongkok berdiri, latihan naik turun tumit, latihan squat jump, naik turun tangga dan lain- lain (Engkos Kosasih 1993 : 89). Dari bermacam-macam metode latihan tersebut belum diketahui dengan pasti metode mana yang paling efektif dan baik hasilnya untuk meningkatkan hasil lompat jauh.
Untuk mengetahui hasil latihan yang baik dan efektif tersebut akan diberikan eksperimen lompat naik turun bangku yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan hasil lompat jauh yang maksimal. Adapun metode latihan yang diberikan adalah metode latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian sedangkan yang satunya diberikan latihan naik turun bangku tumpuan dua kaki. Dalam melakukan kedua jenis latihan merupakan latihan kekuatan otot kaki. Lingkup yang dilatih dalam kedua latihan ini adalah daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot tungkai, sehingga dengan latihan tersebut diharapkan akan memberikan perbedaan pada peningkatan hasil lompat jauh gaya jongkok.
Dengan memperhatikan uraian di atas maka penulis ingin penelitian berjudul
:” Pengaruh Latihan Naik Turun Bangku Tumpuan Satu Kaki Bergantian dengan Naik Turun Bangku Tumpuan Dua Kaki Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Putra Kelas V, VI SD Negeri Kalisidi 03 Ungaran Tahun Pelajaran 2004/2005”.
Adapun alasan lain pemilihan judul tersebut di atas adalah sebagai berikut :
1.1.1. Lompat jauh merupakan materi kurikulum Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar
1.1.2. Pekan Olah Raga Pelajar Daerah Sekolah Dasar
1.1.3. Metode latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan naik turun bangku tumpuan dua kaki dapat meningkatkan hasil lompat jauh
1.2. Permasalahan
Di dalam setiap pelaksanaan penelitian selalu bertitik tolak dari adanya permasalahan yang dihadapi, yang segera perlu diteliti, dikaji, dianalisis serta selanjutnya diusahakan solusi pemecahannya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah ada perbedaan pengaruh antara latihan naik turun bangku satu kaki bergantian dengan naik turun bangku tumpuan dua kaki terhadap kemampuan hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas V, VI SD Negeri Kalisidi
03 Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang tahun 2004 – 2005?.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1.3.1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang berarti antara latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan naik turun bangku tumpuan dua kaki terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V, VI SD Negeri Kalisidi 03 Kecamatan Ungaran Kabupaten Ungaran Tahun Pelajaran 2004/2005
1.3.2. Apabila ditemukan ada perbedaan akan diuji lanjut untuk mengetahui metode latihan mana antara naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan naik turun bangku tumpuan dua kaki yang memberikan pengaruh lebih baik terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V, VI SD Negeri Kalisidi 03 Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang.
1.4. Penegasan Istilah / Batasan Operasional
Untuk menghindari adanya salah penafsiran atau kesalahan pengertian terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka istilah-istilah tersebut perlu adanya ketegasan sebagai berikut :
1.4.1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu
(orang,benda dsb) yang berkuasa atau yang berkekuatan Poerwadarminta,
1985 : 731).
1.4.2. Latihan
Latihan adalah suatu proses penyesuaian tubuh terhadap kerja yang lebih berat dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi yang lebih berat dan meningkatkan ketrampilan.
Menurut Harsono (1982 : 27) latihan adalah proses yang sistematis dari pada berlatih atau bekerja secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihannya atau pekerjaannya.
Jadi latihan dalam penelitian ini adalah cara melakukan lompat naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan latihan naik turun bangku tumpuan dua kaki secara berulang-ulang, makin lama makin bertambah bebannya dengan tujuan untuk mengetahui hasil yang dicapai dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok.
Pengaruh latihan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengaruh antara dua latihan, yaitu antara latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan metode lompat naik turun bangku tumpuan dua kaki terhadap lompat jauh gaya jongkok.
1.4.3. Daya ledak
Kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya (M.Sajoto,
1995 : 8).
Sedangkan daya ledak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daya ledak dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok.
1.4.4. Metode
Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud tertentu (Poerwodarminto, 1995 : 649).
Dalam penelitian ini metode diartikan sebagai cara untuk melatih lompat jauh gaya jongkok dengan latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan latihan naik turun bangku tumpuan dua kaki.
1.4.5. Latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan naik turun bangku tumpuan dua kaki
Latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian yang dimaksud garakan ini adalah melompat ke atas bangku tumpuan satu kaki kiri di atas bangku, kaki kanan di atas lantai. Kemudian melompat bersama-sama kaki kanan membentuk sudut 900, kemudian kaki kiri mendarat di atas bangku, kaki kanan mendarat di atas lantai.
Latihan naik turun bangku tumpuan dua kaki yang dimaksud gerakan ini adalah sikap kaki rapat menghadap bangku kemudian meloncat ke atas bangku bersama-sama, kemudian turun lagi bersama-sama.
1.4.6. Lompat jauh gaya jongkok
Lompat jauh gaya jongkok adalah salah satu tehnik melompat dalam lompat jauh. Adapun gerakan dari tehnik lompat jauh gaya jongkok adalah sebagai berikut : pada saat lepas dari tanah (papan tolakan) keadaan sikap badan di udara jongkok. Dengan jalan membulatkan badan dengan kedua lutut ditekuk dan kedua lengan di depan. Pada waktu akan mendarat kedua kaki dijulurkan ke depan lalu mendarat pada kedua kaki dengan bagian tumit lebih dahulu dan kedua tangan ke depan ( Aip Syarifuddin, 1992 :
93).
1.5. Kegunaan Hasil Penelitian
Setelah mengetahui perbedaan dari kedua metode latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan naik turun bangku tumpuan dua kaki penelitian ini, maka manfaat yang dapat diambil adalah :
1.5.1. Memberikan sumbangan pemikiran bagi para guru dan pelatih atlet lompat jauh untuk meningkatkan prestasi lompat jauh
1.5.2. Sebagai perbandingan bagi yang berminat mengadakan penelitian dicabang lompat jauh.
[+/-] Selengkapnya...
[+/-] Ringkasan saja...
MANAJEMEN KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA (KONI) PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN 2005 (POL-2)
MANAJEMEN KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA (KONI) PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN 2005
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Olahraga merupakan kebutuhan manusia yang merupakan unsur pokok dan sangat berpengaruh dalam pembentukan jiwa (rohani) dan jasmani (raga/tubuh) yang kuat. Sebagaimana sesuai dengan semboyan Yunani Kuno yang berbunyi : Orandum est ut sit, mens sana in corpore sano yang dapat diartikan “semoga hendaknya, dalam badan/tubuh/raga yang kuat bersemayam jiwa yang sehat“. Sehingga setiap manusia yang sering melakukan kegiatan olahraga akan memiliki kesehatan rohani dan jasmani yang lebih baik dibanding manusia yang jarang atau tidak pernah melakukan kegiatan olahraga.
Selain itu seiring dengan perkembangan olahraga, olahraga juga digunakan sebagai sarana untuk mengangkat harkat dan martabat. Hal tersebut dapat dicapai melalui prestasi yang membanggakan dibidang olahraga. Untuk mencapai tujuan tersebut, di Indonesia telah ada satu organisasi keolahragaan nasional yang berwenang mengkoordinasikan dan membina setiap dan seluruh kegiatan olahraga prestasi. Organisasi yang dimaksud adalah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang mempunyai tujuan untuk mewujudkan prestasi olahraga yang membanggakan, membangun watak bangsa untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia (KONI, 1999 : 3). Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, KONI mempunyai susunan organisasi mulai dari tingkat kecamatan sampai ketingkat pusat. Rangkaian susunan Pimpinan KONI tersebut, berkewajiban untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan keputusan lain yang mengikat, seperti keputusan Musornas, Raparnas, Musorda, Musda dan Raparda.
Dengan susunan organisasi yang sangat komplek tersebut, KONI sebagai satu-satunya wadah yang mengkoordinasikan dan membina olahraga prestasi di Indonesia dituntut untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik serta memiliki pengelolaan manajemen yang teratur. Sehingga menjadi organisasi yang mandiri dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Hal tersebut menjadi nilai mati dan harus dilaksanakan oleh KONI karena keberhasilan suatu organisasi termasuk KONI tidak akan pernah tercapai tanpa adanya suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan kerja serta dengan adanya suatu pengawasan atas pelaksanaan kerja. Syarat-syarat tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan manajemen. Dengan memiliki manajemen yang baik dan teratur, KONI akan mampu melaksanakan tugasnya dengan lebih profesional. Dengan kerja yang profesional KONI akan mampu menghadapi tantangan yang dihadapi. Serta dapat mencapai tujuannya dalam mewujudkan prestasi olahraga yang membanggakan, membangun watak bangsa untuk mengangkat moral bangsa.
Selain hal tersebut diatas, peran aktif anggota masyarakat sangat dibutuhkan dalam upaya pencapaian tujuan tersebut. Namun pada kenyataannya, pemahaman masyarakat tentang tujuan dan tugas KONI yang masih kurang membuat peran masyarakat belum maksimal bahkan sebagian masyarakat tidak peduli dengan perkembangan olahraga prestasi yang menjadi tujuan keberadaan KONI. Upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat adalah dengan memberikan pemahaman tentang tujuan dan tugas KONI, sehingga pada akhirnya peranan masyarakat dalam meningkatkan olahraga prestasi dapat ditingkatkan.
1.2 Permasalahan
Dari latar belakang tersebut, maka dapat ditarik permasalahan “Bagaimana manajemen Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Propinsi Jawa Tengah Tahun 2005 ? “
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian yang ini adalah dapat mendiskripsikan manajemen Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Propinsi Jawa Tengah Tahun 2005.
1.4 Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan untuk memberikan pemahaman tentang arah penelitian yang akan dilakukan, maka perlu ditegaskan istilah-istilah mengenai komponen pokok penelitian yaitu manajemen, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
1.4.1 Manajemen
Dalam memberikan definisi manajemen muncul beberapa pendapat. Menurut definisi yang dikembangkan oleh Manullang, manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan karyawan, pemberian perintah dan pengawasan terhadap human and resources untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Djati Julitriarsa dan John Suprihanto, 1988 : 3). George R. Terry memberikan definisi manajemen sebagai suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan kerja dan pengawasan dengan memanfaatkan ilmu maupun seni untuk menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan (Soewarno Handayaningrat, 1982 : 20).
1.4.2 Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Propinsi Jawa Tengah
Dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) KONI tentang status KONI diartikan bahwa KONI adalah satu-satunya organisasi keolahragaan nasional yang berwenang mengkoordinasikan dan membina setiap dan seluruh kegiatan olahraga prestasi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (KONI 1999 : 3). KONI Propinsi Jawa Tengah merupakan kepanjangan tangan dari KONI pusat yang berkedudukan dan memiliki wilayah kerja di Propinsi Jawa Tengah. KONI Propinsi Jawa Tengah mempunyai kantor di Komplek GOR Jati Diri Karangrejo Semarang.
1.5 Manfaat Penelitian
Dalam melaksanakan setiap penelitian diharapkan agar mendapatkan manfaat dari penelitian. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1.5.1 Bagi pihak KONI
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan profesionalisme kerja dan kegiatan KONI Propinsi Jawa Tengah dalam mengkoordonasi dan membina olahraga prestasi di Jawa Tengah.
1.5.2 Bagi peneliti
Dapat mengetahui secara jelas mengenai manajemen KONI Propinsi Jawa Tengah dalam mengkoordonasi dan membina olahraga prestasi di Jawa Tengah.
1.5.3 Bagi pembaca
Dapat dijadikan sebagai bahan referensi yang dapat menambah pemahaman tentang manajemen KONI Propinsi Jawa Tengah dalam mengkoordonasi dan membina olahraga prestasi di Jawa Tengah.
[+/-] Selengkapnya...
[+/-] Ringkasan saja...
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Olahraga merupakan kebutuhan manusia yang merupakan unsur pokok dan sangat berpengaruh dalam pembentukan jiwa (rohani) dan jasmani (raga/tubuh) yang kuat. Sebagaimana sesuai dengan semboyan Yunani Kuno yang berbunyi : Orandum est ut sit, mens sana in corpore sano yang dapat diartikan “semoga hendaknya, dalam badan/tubuh/raga yang kuat bersemayam jiwa yang sehat“. Sehingga setiap manusia yang sering melakukan kegiatan olahraga akan memiliki kesehatan rohani dan jasmani yang lebih baik dibanding manusia yang jarang atau tidak pernah melakukan kegiatan olahraga.
Selain itu seiring dengan perkembangan olahraga, olahraga juga digunakan sebagai sarana untuk mengangkat harkat dan martabat. Hal tersebut dapat dicapai melalui prestasi yang membanggakan dibidang olahraga. Untuk mencapai tujuan tersebut, di Indonesia telah ada satu organisasi keolahragaan nasional yang berwenang mengkoordinasikan dan membina setiap dan seluruh kegiatan olahraga prestasi. Organisasi yang dimaksud adalah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang mempunyai tujuan untuk mewujudkan prestasi olahraga yang membanggakan, membangun watak bangsa untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia (KONI, 1999 : 3). Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, KONI mempunyai susunan organisasi mulai dari tingkat kecamatan sampai ketingkat pusat. Rangkaian susunan Pimpinan KONI tersebut, berkewajiban untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan keputusan lain yang mengikat, seperti keputusan Musornas, Raparnas, Musorda, Musda dan Raparda.
Dengan susunan organisasi yang sangat komplek tersebut, KONI sebagai satu-satunya wadah yang mengkoordinasikan dan membina olahraga prestasi di Indonesia dituntut untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik serta memiliki pengelolaan manajemen yang teratur. Sehingga menjadi organisasi yang mandiri dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Hal tersebut menjadi nilai mati dan harus dilaksanakan oleh KONI karena keberhasilan suatu organisasi termasuk KONI tidak akan pernah tercapai tanpa adanya suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan kerja serta dengan adanya suatu pengawasan atas pelaksanaan kerja. Syarat-syarat tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan manajemen. Dengan memiliki manajemen yang baik dan teratur, KONI akan mampu melaksanakan tugasnya dengan lebih profesional. Dengan kerja yang profesional KONI akan mampu menghadapi tantangan yang dihadapi. Serta dapat mencapai tujuannya dalam mewujudkan prestasi olahraga yang membanggakan, membangun watak bangsa untuk mengangkat moral bangsa.
Selain hal tersebut diatas, peran aktif anggota masyarakat sangat dibutuhkan dalam upaya pencapaian tujuan tersebut. Namun pada kenyataannya, pemahaman masyarakat tentang tujuan dan tugas KONI yang masih kurang membuat peran masyarakat belum maksimal bahkan sebagian masyarakat tidak peduli dengan perkembangan olahraga prestasi yang menjadi tujuan keberadaan KONI. Upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat adalah dengan memberikan pemahaman tentang tujuan dan tugas KONI, sehingga pada akhirnya peranan masyarakat dalam meningkatkan olahraga prestasi dapat ditingkatkan.
1.2 Permasalahan
Dari latar belakang tersebut, maka dapat ditarik permasalahan “Bagaimana manajemen Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Propinsi Jawa Tengah Tahun 2005 ? “
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian yang ini adalah dapat mendiskripsikan manajemen Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Propinsi Jawa Tengah Tahun 2005.
1.4 Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan untuk memberikan pemahaman tentang arah penelitian yang akan dilakukan, maka perlu ditegaskan istilah-istilah mengenai komponen pokok penelitian yaitu manajemen, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
1.4.1 Manajemen
Dalam memberikan definisi manajemen muncul beberapa pendapat. Menurut definisi yang dikembangkan oleh Manullang, manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan karyawan, pemberian perintah dan pengawasan terhadap human and resources untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Djati Julitriarsa dan John Suprihanto, 1988 : 3). George R. Terry memberikan definisi manajemen sebagai suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan kerja dan pengawasan dengan memanfaatkan ilmu maupun seni untuk menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan (Soewarno Handayaningrat, 1982 : 20).
1.4.2 Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Propinsi Jawa Tengah
Dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) KONI tentang status KONI diartikan bahwa KONI adalah satu-satunya organisasi keolahragaan nasional yang berwenang mengkoordinasikan dan membina setiap dan seluruh kegiatan olahraga prestasi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (KONI 1999 : 3). KONI Propinsi Jawa Tengah merupakan kepanjangan tangan dari KONI pusat yang berkedudukan dan memiliki wilayah kerja di Propinsi Jawa Tengah. KONI Propinsi Jawa Tengah mempunyai kantor di Komplek GOR Jati Diri Karangrejo Semarang.
1.5 Manfaat Penelitian
Dalam melaksanakan setiap penelitian diharapkan agar mendapatkan manfaat dari penelitian. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1.5.1 Bagi pihak KONI
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan profesionalisme kerja dan kegiatan KONI Propinsi Jawa Tengah dalam mengkoordonasi dan membina olahraga prestasi di Jawa Tengah.
1.5.2 Bagi peneliti
Dapat mengetahui secara jelas mengenai manajemen KONI Propinsi Jawa Tengah dalam mengkoordonasi dan membina olahraga prestasi di Jawa Tengah.
1.5.3 Bagi pembaca
Dapat dijadikan sebagai bahan referensi yang dapat menambah pemahaman tentang manajemen KONI Propinsi Jawa Tengah dalam mengkoordonasi dan membina olahraga prestasi di Jawa Tengah.
[+/-] Selengkapnya...
[+/-] Ringkasan saja...
KEMAMPUAN DRIBBLE LAY UP SISI KANAN DENGAN TANGAN KANAN DAN DRIBBLE LAY UP SISI KIRI DENGAN TANGAN KIRI TERHADAP HASIL LAY UPMAHASISWA PUTRA (POL-01)
KEMAMPUAN DRIBBLE LAY UP SISI KANAN DENGAN TANGAN KANAN DAN DRIBBLE LAY UP SISI KIRI DENGAN TANGAN KIRI TERHADAP HASIL LAY UPMAHASISWA PUTRA SEMESTER IV B PKLO FIK UNNES
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi, serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan nasional. Kegiatan olahraga mencakup berbagai macam cabang seperti atletik, permainan, olahraga air, dan olahraga beladiri. Olahraga permainan yang dilakukan dalam proses pendidikan salah satunya adalah olahraga Bola Basket.
Bola basket merupakan salah satu cabang olahraga yang menarik, dan dewasa ini bola basket menjadi olahraga yang berkembang. Perkembangan olahraga bola basket dapat dilihat dari semakin banyaknya peminat olahraga bola basket. Tayangan televisi yang menyajikan permainan bola basket antara lain kompetisi NBA ke seluruh dunia telah mempengaruhi banyak orang yang meminatinya. Bola basket juga merupakan olahraga untuk semua orang, dapat dimainkan oleh pria maupun wanita dari segala ukuran bahkan mereka yang cacat.
Bola basket merupakan cabang olahraga yang makin banyak digemari oleh para masyarakat terutama oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Melalui kegiatan olahraga bola basket ini para remaja banyak memperoleh manfaat khususnya dalam pertumbuhan fisik, mental, dan sosial. Permainan bola saat ini basket mengalami perkembangan yang pesat terbukti dengan munculnya klub-klub tangguh ditanah air dan atlet-atlet bola basket pelajar baik di tingkat sekolah maupun perguruan tinggi dan kompetisi yang ditangani secara profesional yaitu kompetisi bola basket nasional antar klub se Indonesia IBL (Indonesian basketball league). Berbagai kompetisi tersebut dengan sendirinya akan memunculkan bakat potensial di bidang bola basket.
Olahraga bola basket juga diberikan pada bidang pendidikan khususnya pada pelajaran jasmani di sekolah. Hal inilah sebenarnya yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi para pelajar mengenal bola basket khususnya pada kegiatan ekstrakulikuler bola basket yang diadakan di sekolah akan menarik minat para pelajar menggemarinya.
Setiap regu berusaha mencetak angka ke basket lawan dan mencegah regu lain mencetak angka (PERBASI, 2004:1). Menurut Imam Sodikun (1992:8) bola basket merupakan olahraga permainan yang menggunakan bola besar, dimainkan dengan tangan. Bola boleh dioper (dilempar ke teman), boleh dipantulkan ke lantai (ditempat atau sambil berjalan) dan tujuannya adalah memasukkan bola ke basket lawan. Permainan dilakukan oleh dua regu masing-masing terdiri dari 5 pemain, setiap regu berusaha memasukkan bola ke keranjang lawan dan menjaga (mencegah) keranjangnya sendiri kemasukan sedikit mungkin.
Dalam menghadapi persaingan kompetisi atau pertandingan, penguasaan teknik permainan sangat penting terutama dalam penguasaan teknik dasar permainan bola basket. Penguasaan teknik dasar yang baik harus benar-benar dikuasai oleh seorang pemain bola basket. Pencapaian prestasi tidak hanya ditentukan oleh kondisi fisik saja akan tetapi lebih ditentukan oleh kemampuan teknik bermain.
Pada permainan bola basket, untuk mendapatkan gerakan efektif dan efisien perlu didasarkan pada penguasaan teknik dasar yang baik. Teknik dasar dalam permainan bola basket dapat dibagi sebagai berikut :
1. Teknik melempar dan menangkap
2. Teknik menggiring bola
3. Teknik menembak
4. Teknik gerakan berporos
5. Teknik tembakan Lay up
6. Merayah (Imam Sodikun, 1992 : 48).
Dari beberapa teknik bola basket yang telah dikemukakan di atas, bahwa Tembakan atau shooting merupakan teknik sangat penting untuk dikuasai dengan baik (Machfud Irsyada, 2000:14). Tujuan dalam permainan bola basket adalah untuk menciptakan tembakan yang tepat dan mendapat angka pada setiap kesempatan, yang merupakan syarat regu tersebut dinyatakan pemenang. Menurut Machfud Irsyada (2000:14) bahwa sesuai dengan tujuan utama permainan bola basket itu sendiri yaitu memasukan bola sebanyak mungkin ke keranjang lawan dengan cara yang sportif sesuai dengan aturan yang telah disepakati. Regu yang dapat mencatat atau mencetak angka (score) paling tinggi adalah sebagai pemenang. Dengan demikian ketrampilan gerak dasar Menembak (shooting) dalam permainan bola basket sangat penting untuk dikuasai secara baik, tetapi tidak boleh mengesampingkan ketrampilan gerak dasar yang lain.
Tingkat keberhasilan seseorang memasukkan bola ke dalam keranjang dapat dipengaruhi oleh kebiasaan dan penguasaan teknik menembak yang baik. Menurut Dedi Sumiyarsono (2002:32) ada faktor yang berpengaruh terhadap hasil menembak yaitu:
1. Jarak
2. Mobilitas
3. Sikap penembak
4. Ulangan tembakan
Sebagai salah satu bagian dari teknik dasar permainan bola basket, teknik lay up adalah jenis tembakan yang efektif, sebab dilakukan pada jarak yang sedekat-dekatnya dengan basket (Imam Sodikun, 1992:64). Menurut Sukintaka (1979:23), tembakan lay up adalah tembakan yang dilakukan dengan dekat sekali dengan basket, hingga seolah-olah bola itu diletakkan kedalam basket yang didahului dengan gerakan dua langkah.
Menurut Imam Sodikun (1992:65) teknik awalan melakukan tembakan lay up ada dua cara yaitu : 1) melalui operan atau passing dari kawan. 2) menggiring bola. Dari kedua awalan tersebut yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah tembakan lay up dengan dribble bola atau menggiring bola. Jika seseorang ingin memiliki tembakan lay up yang bagus, maka harus ditunjang kemampuan dribble yang sangat bagus juga, baik dribble dengan tangan kanan maupun tangan kiri. Kedua teknik dasar tersebut sangat penting, maka harus benar-benar dimiliki oleh seorang pemain bola basket. Dalam penelitian ini yang peneliti bahas adalahkemampuan dribble lay up dari sisi kanan menggunakan tangan kanan dan dari sisi kiri menggunakan tangan kiri yang mempunyai hasil yang lebih baik diantara keduanya. Dalam kenyataan di lapangan keduanya sama-sama sering digunakan dalam pertandingan bola basket.
Mahasiswa PKLO IV B telah mendapatkan mata kuliah bola basket, sehingga pengetahuan tentang teknik dasar bola basket telah didapatkan. Terutama pengetahuan dan aplikasi mengenai tembakan, khususnya dribble lay up dari sisi kanan dan kiri selain itu para mahasiswa mendapatkan materi teknik dasar bola basket secara bersama-sama dan diajar oleh pengajar yang sama pula, sehingga peneliti sangat tertarik pada mahasiswa PKLO IV B untuk dijadikan sampel dalam penelitian.
Dari pernyataan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: kemampuan dribble lay up sisi kanan dengan tangan kanan dan sisi kiri dengan tangan kiri terhadap hasil lay up pada mahasiswa putra semester IV B PKLO FIK UNNES.
Adapun yang menjadi alasan pemilihan judul dalam penelitian ini adalah :
1.1.1. Dalam permainan bola basket, lay up merupakan tembakan yang efektif untuk mendapat angka, dengan melakukan lay up maka jarak penembak dengan ring lebih dekat.
1.1.2. Keterampilan dribble berlari baik dengan menggunakan tangan kanan maupun tangan kiri mempunyai peranan penting dalam kemampuan melakukan tembakan lay up dalam permainan bola basket.
1.2 Permasalahan
Dalam suatu penelitian terdapat suatu permasalahan yang perlu untuk diteliti, dianalisis dan diusahakan pemecahannya. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah mana yang lebih baik antara kemampuan dribble lay up sisi kanan dengan tangan kanan dan sisi kiri dengan tangan kiri terhadap hasil lay up pada mahasiswa putra semester IV B PKLO FIK UNNES ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mana yang lebih baik antara kemampuan dribble lay up sisi kanan dengan tangan kanan dan sisi kiri dengan tangan kiri terhadap hasil lay up pada mahasiswa putra semester IV B PKLO FIK UNNES.
1.4 Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan penafsiran mengenai istilah-istilah yang terdapat pada tema skripsi dan permasalahan yang dibicarakan tidak meluas atau menyimpang dari tujuan penelitian maka penulis memberikan penegasan istilah yang meliputi :
1.4.1 Kemampuan Dribble Lay Up
Kemampuan berasal dari kata “mampu” yang mendapat awalan ke- dan akhiran–an yang berarti kecakapan atau kesanggupan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:707). Dribble adalah salah satu cara yang diperbolehkan oleh peraturan untuk membawa lari ke segala arah. Seseorang pemain boleh membawa bola lebih dari satu langkah, asal bola dipantulkan, baik dengan jalan maupun berlari (Imam Sodikun, 1992 : 57). Sedangkan lay up adalah jenis tembakan yang dilakukan sedekat mungkin dengan basket yang didahului dengan lompat- langkah-lompat (Dedy Sumiyarsono, 2002:35). Dalam penelitian ini kemampuan dribble lay up adalah kecakapan seorang pemain dalam melakukan menggiring bola atau dribble.sendiri menuju basket, setelah dekat melaksanakan tembakan lay up. Tapi dalam penelitian ini yang dinilai adalah hasil dari lay up bukan kecepatan dribble maupun kualitas dribble
1.4.2 Dribble Lay Up Sisi Kanan Dengan Tangan Kanan
Dribble adalah salah satu cara yang diperbolehkan oleh peraturan untuk membawa lari ke segala arah. Seseorang pemain boleh membawa bola lebih dari satu langkah, asal bola dipantulkan, baik dengan jalan maupun berlari (Imam Sodikun, 1992 : 57). Sedangkan lay up adalah jenis tembakan yang dilakukan sedekat mungkin dengan basket yang didahului dengan lompat-langkah-lompat (Dedy Sumiyarsono, 2002:35). Dalam penelitian ini dribble lay up dari sisi kanan menggunakan tangan kanan adalah dribble sendiri dengan menggunakan tangan kanan menuju basket, setelah dekat melaksanakan tembakan lay up menggunakan tangan kanan juga dan dilakukan pada sisi kanan lapangan bola basket .
1.4.3 Dribble Lay Up Sisi Kiri Dengan Menggunakan Tangan Kiri
Dribble adalah salah satu cara yang diperbolehkan oleh peraturan untuk membawa lari ke segala arah. Seseorang pemain boleh membawa bola lebih dari satu langkah, asal bola dipantulkan, baik dengan jalan maupun berlari (Imam Sodikun, 1992 : 57). Sedangkan lay up adalah jenis tembakan yang dilakukan sedekat mungkin dengan basket yang didahului dengan lompat-langkah-lompat (Dedy Sumiyarsono, 2002:35). Dalam penelitian ini dribble lay up dari sisi kiri menggunakan tangan kiri adalah dribble sendiri dengan menggunakan tangan kiri menuju basket, setelah dekat melaksanakan tembakan lay up menggunakan tangan kiri juga dan dilakukan pada sisi kiri lapangan bola basket.
1.4.4 Hasil
Hasil berarti sesuatu yang di adakan (dibuat, dijadikan dan sebagainya) oleh usaha, dan yang dapat diartikan juga dengan berhasil (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:391). Hasil disini adalah keberhasilan dalam memasukkan bola ke keranjang basket dalam melakukan tembakan lay up.
1.4.5 Mahasiswa Putra PKLO FIK UNNES
Mahasiswa adalah calon-calon pendidik bidang olahraga atau penjaskes yang dalam mata kuliahnya sudah di berikan materi teknik cabang olahraga bola basket khsususnya semester IV B Jurusan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang berjumlah 46 orang mahasiswa berjenis kelamin laki-laki.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1.5.1 Bagi peneliti sendiri untuk memperoleh gelar sarjana.
1.5.2 Sebagai bahan informasi dan kajian mengenai teknik-teknik dalam permainan bola basket terutama masukan bagi pelatih/pembina bola basket dalam menyusun program latihan yang lebih baik khususnya dalam hal teknik tembakan lay up pada mahasiswa putra semester IV B PKLO FIK UNNES tahun 2007.
1.5.3 Sebagai bahan pertimbangan bagi para peneliti untuk mengadakan penelitian lanjutan.
[+/-] Selengkapnya...
[+/-] Ringkasan saja...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi, serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan nasional. Kegiatan olahraga mencakup berbagai macam cabang seperti atletik, permainan, olahraga air, dan olahraga beladiri. Olahraga permainan yang dilakukan dalam proses pendidikan salah satunya adalah olahraga Bola Basket.
Bola basket merupakan salah satu cabang olahraga yang menarik, dan dewasa ini bola basket menjadi olahraga yang berkembang. Perkembangan olahraga bola basket dapat dilihat dari semakin banyaknya peminat olahraga bola basket. Tayangan televisi yang menyajikan permainan bola basket antara lain kompetisi NBA ke seluruh dunia telah mempengaruhi banyak orang yang meminatinya. Bola basket juga merupakan olahraga untuk semua orang, dapat dimainkan oleh pria maupun wanita dari segala ukuran bahkan mereka yang cacat.
Bola basket merupakan cabang olahraga yang makin banyak digemari oleh para masyarakat terutama oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Melalui kegiatan olahraga bola basket ini para remaja banyak memperoleh manfaat khususnya dalam pertumbuhan fisik, mental, dan sosial. Permainan bola saat ini basket mengalami perkembangan yang pesat terbukti dengan munculnya klub-klub tangguh ditanah air dan atlet-atlet bola basket pelajar baik di tingkat sekolah maupun perguruan tinggi dan kompetisi yang ditangani secara profesional yaitu kompetisi bola basket nasional antar klub se Indonesia IBL (Indonesian basketball league). Berbagai kompetisi tersebut dengan sendirinya akan memunculkan bakat potensial di bidang bola basket.
Olahraga bola basket juga diberikan pada bidang pendidikan khususnya pada pelajaran jasmani di sekolah. Hal inilah sebenarnya yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi para pelajar mengenal bola basket khususnya pada kegiatan ekstrakulikuler bola basket yang diadakan di sekolah akan menarik minat para pelajar menggemarinya.
Setiap regu berusaha mencetak angka ke basket lawan dan mencegah regu lain mencetak angka (PERBASI, 2004:1). Menurut Imam Sodikun (1992:8) bola basket merupakan olahraga permainan yang menggunakan bola besar, dimainkan dengan tangan. Bola boleh dioper (dilempar ke teman), boleh dipantulkan ke lantai (ditempat atau sambil berjalan) dan tujuannya adalah memasukkan bola ke basket lawan. Permainan dilakukan oleh dua regu masing-masing terdiri dari 5 pemain, setiap regu berusaha memasukkan bola ke keranjang lawan dan menjaga (mencegah) keranjangnya sendiri kemasukan sedikit mungkin.
Dalam menghadapi persaingan kompetisi atau pertandingan, penguasaan teknik permainan sangat penting terutama dalam penguasaan teknik dasar permainan bola basket. Penguasaan teknik dasar yang baik harus benar-benar dikuasai oleh seorang pemain bola basket. Pencapaian prestasi tidak hanya ditentukan oleh kondisi fisik saja akan tetapi lebih ditentukan oleh kemampuan teknik bermain.
Pada permainan bola basket, untuk mendapatkan gerakan efektif dan efisien perlu didasarkan pada penguasaan teknik dasar yang baik. Teknik dasar dalam permainan bola basket dapat dibagi sebagai berikut :
1. Teknik melempar dan menangkap
2. Teknik menggiring bola
3. Teknik menembak
4. Teknik gerakan berporos
5. Teknik tembakan Lay up
6. Merayah (Imam Sodikun, 1992 : 48).
Dari beberapa teknik bola basket yang telah dikemukakan di atas, bahwa Tembakan atau shooting merupakan teknik sangat penting untuk dikuasai dengan baik (Machfud Irsyada, 2000:14). Tujuan dalam permainan bola basket adalah untuk menciptakan tembakan yang tepat dan mendapat angka pada setiap kesempatan, yang merupakan syarat regu tersebut dinyatakan pemenang. Menurut Machfud Irsyada (2000:14) bahwa sesuai dengan tujuan utama permainan bola basket itu sendiri yaitu memasukan bola sebanyak mungkin ke keranjang lawan dengan cara yang sportif sesuai dengan aturan yang telah disepakati. Regu yang dapat mencatat atau mencetak angka (score) paling tinggi adalah sebagai pemenang. Dengan demikian ketrampilan gerak dasar Menembak (shooting) dalam permainan bola basket sangat penting untuk dikuasai secara baik, tetapi tidak boleh mengesampingkan ketrampilan gerak dasar yang lain.
Tingkat keberhasilan seseorang memasukkan bola ke dalam keranjang dapat dipengaruhi oleh kebiasaan dan penguasaan teknik menembak yang baik. Menurut Dedi Sumiyarsono (2002:32) ada faktor yang berpengaruh terhadap hasil menembak yaitu:
1. Jarak
2. Mobilitas
3. Sikap penembak
4. Ulangan tembakan
Sebagai salah satu bagian dari teknik dasar permainan bola basket, teknik lay up adalah jenis tembakan yang efektif, sebab dilakukan pada jarak yang sedekat-dekatnya dengan basket (Imam Sodikun, 1992:64). Menurut Sukintaka (1979:23), tembakan lay up adalah tembakan yang dilakukan dengan dekat sekali dengan basket, hingga seolah-olah bola itu diletakkan kedalam basket yang didahului dengan gerakan dua langkah.
Menurut Imam Sodikun (1992:65) teknik awalan melakukan tembakan lay up ada dua cara yaitu : 1) melalui operan atau passing dari kawan. 2) menggiring bola. Dari kedua awalan tersebut yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah tembakan lay up dengan dribble bola atau menggiring bola. Jika seseorang ingin memiliki tembakan lay up yang bagus, maka harus ditunjang kemampuan dribble yang sangat bagus juga, baik dribble dengan tangan kanan maupun tangan kiri. Kedua teknik dasar tersebut sangat penting, maka harus benar-benar dimiliki oleh seorang pemain bola basket. Dalam penelitian ini yang peneliti bahas adalahkemampuan dribble lay up dari sisi kanan menggunakan tangan kanan dan dari sisi kiri menggunakan tangan kiri yang mempunyai hasil yang lebih baik diantara keduanya. Dalam kenyataan di lapangan keduanya sama-sama sering digunakan dalam pertandingan bola basket.
Mahasiswa PKLO IV B telah mendapatkan mata kuliah bola basket, sehingga pengetahuan tentang teknik dasar bola basket telah didapatkan. Terutama pengetahuan dan aplikasi mengenai tembakan, khususnya dribble lay up dari sisi kanan dan kiri selain itu para mahasiswa mendapatkan materi teknik dasar bola basket secara bersama-sama dan diajar oleh pengajar yang sama pula, sehingga peneliti sangat tertarik pada mahasiswa PKLO IV B untuk dijadikan sampel dalam penelitian.
Dari pernyataan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: kemampuan dribble lay up sisi kanan dengan tangan kanan dan sisi kiri dengan tangan kiri terhadap hasil lay up pada mahasiswa putra semester IV B PKLO FIK UNNES.
Adapun yang menjadi alasan pemilihan judul dalam penelitian ini adalah :
1.1.1. Dalam permainan bola basket, lay up merupakan tembakan yang efektif untuk mendapat angka, dengan melakukan lay up maka jarak penembak dengan ring lebih dekat.
1.1.2. Keterampilan dribble berlari baik dengan menggunakan tangan kanan maupun tangan kiri mempunyai peranan penting dalam kemampuan melakukan tembakan lay up dalam permainan bola basket.
1.2 Permasalahan
Dalam suatu penelitian terdapat suatu permasalahan yang perlu untuk diteliti, dianalisis dan diusahakan pemecahannya. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah mana yang lebih baik antara kemampuan dribble lay up sisi kanan dengan tangan kanan dan sisi kiri dengan tangan kiri terhadap hasil lay up pada mahasiswa putra semester IV B PKLO FIK UNNES ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mana yang lebih baik antara kemampuan dribble lay up sisi kanan dengan tangan kanan dan sisi kiri dengan tangan kiri terhadap hasil lay up pada mahasiswa putra semester IV B PKLO FIK UNNES.
1.4 Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan penafsiran mengenai istilah-istilah yang terdapat pada tema skripsi dan permasalahan yang dibicarakan tidak meluas atau menyimpang dari tujuan penelitian maka penulis memberikan penegasan istilah yang meliputi :
1.4.1 Kemampuan Dribble Lay Up
Kemampuan berasal dari kata “mampu” yang mendapat awalan ke- dan akhiran–an yang berarti kecakapan atau kesanggupan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:707). Dribble adalah salah satu cara yang diperbolehkan oleh peraturan untuk membawa lari ke segala arah. Seseorang pemain boleh membawa bola lebih dari satu langkah, asal bola dipantulkan, baik dengan jalan maupun berlari (Imam Sodikun, 1992 : 57). Sedangkan lay up adalah jenis tembakan yang dilakukan sedekat mungkin dengan basket yang didahului dengan lompat- langkah-lompat (Dedy Sumiyarsono, 2002:35). Dalam penelitian ini kemampuan dribble lay up adalah kecakapan seorang pemain dalam melakukan menggiring bola atau dribble.sendiri menuju basket, setelah dekat melaksanakan tembakan lay up. Tapi dalam penelitian ini yang dinilai adalah hasil dari lay up bukan kecepatan dribble maupun kualitas dribble
1.4.2 Dribble Lay Up Sisi Kanan Dengan Tangan Kanan
Dribble adalah salah satu cara yang diperbolehkan oleh peraturan untuk membawa lari ke segala arah. Seseorang pemain boleh membawa bola lebih dari satu langkah, asal bola dipantulkan, baik dengan jalan maupun berlari (Imam Sodikun, 1992 : 57). Sedangkan lay up adalah jenis tembakan yang dilakukan sedekat mungkin dengan basket yang didahului dengan lompat-langkah-lompat (Dedy Sumiyarsono, 2002:35). Dalam penelitian ini dribble lay up dari sisi kanan menggunakan tangan kanan adalah dribble sendiri dengan menggunakan tangan kanan menuju basket, setelah dekat melaksanakan tembakan lay up menggunakan tangan kanan juga dan dilakukan pada sisi kanan lapangan bola basket .
1.4.3 Dribble Lay Up Sisi Kiri Dengan Menggunakan Tangan Kiri
Dribble adalah salah satu cara yang diperbolehkan oleh peraturan untuk membawa lari ke segala arah. Seseorang pemain boleh membawa bola lebih dari satu langkah, asal bola dipantulkan, baik dengan jalan maupun berlari (Imam Sodikun, 1992 : 57). Sedangkan lay up adalah jenis tembakan yang dilakukan sedekat mungkin dengan basket yang didahului dengan lompat-langkah-lompat (Dedy Sumiyarsono, 2002:35). Dalam penelitian ini dribble lay up dari sisi kiri menggunakan tangan kiri adalah dribble sendiri dengan menggunakan tangan kiri menuju basket, setelah dekat melaksanakan tembakan lay up menggunakan tangan kiri juga dan dilakukan pada sisi kiri lapangan bola basket.
1.4.4 Hasil
Hasil berarti sesuatu yang di adakan (dibuat, dijadikan dan sebagainya) oleh usaha, dan yang dapat diartikan juga dengan berhasil (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:391). Hasil disini adalah keberhasilan dalam memasukkan bola ke keranjang basket dalam melakukan tembakan lay up.
1.4.5 Mahasiswa Putra PKLO FIK UNNES
Mahasiswa adalah calon-calon pendidik bidang olahraga atau penjaskes yang dalam mata kuliahnya sudah di berikan materi teknik cabang olahraga bola basket khsususnya semester IV B Jurusan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang berjumlah 46 orang mahasiswa berjenis kelamin laki-laki.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1.5.1 Bagi peneliti sendiri untuk memperoleh gelar sarjana.
1.5.2 Sebagai bahan informasi dan kajian mengenai teknik-teknik dalam permainan bola basket terutama masukan bagi pelatih/pembina bola basket dalam menyusun program latihan yang lebih baik khususnya dalam hal teknik tembakan lay up pada mahasiswa putra semester IV B PKLO FIK UNNES tahun 2007.
1.5.3 Sebagai bahan pertimbangan bagi para peneliti untuk mengadakan penelitian lanjutan.
[+/-] Selengkapnya...
[+/-] Ringkasan saja...
Anda ingin download daftar judul tesis dan skripsi terbaru dan lengkap silahkan klik download
Kunjungi juga web kami di
http://www.kumpulantesis.blogspot.com/
http://www.ilmiahpertanian.blogspot.com/
http://www.ilmiahekonomi.blogspot.com/
http://www.tesis-ilmiah.blogspot.com/
http://www.tesis-ilmiah.com/
http://www.ilmiahmanajemen.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar