Latest Entries »

Minggu, 02 Januari 2011

Kompetisi Amburadul, Klub Tak Terganggu !

PDF Print
  cafeolahraga– Beberapa klub Djarum Indonesia Super League (ISL) 2010/ 2011 berkomitmen melanjutkan kompetisi kendati situasi tidak kondusif setelah tiga tim menarik diri.

Mereka mengklaim tidak terpengaruh dengan karut-marut kompetisi. ISL selalu dihadapkan pada persoalan pelik setiap musim. Pada musim pertamanya 2007/2008, kompetisi terancam tidak selesai. Klub dililit krisis finansial lantaran kegamangan penggunaan APBD. Problem semakin menggurita karena izin pertandingan juga mengalami pencekalan. Efek penyelenggaraan pemilukada. Kompetisi saat itu terancam dihentikan.

Problem serupa masih terdengar pada musim berikutnya. Namun, akumulasi masalah akhirnya meledak pada tahun keempat. PSM Makassar, Persema Malang, dan Persibo Bojonegoro memilih berganti kostum Liga Primer Indonesia (LPI). Efek mundurnya ketiga klub tersebut secara langsung berpengaruh besar terhadap ISL. Bukan hanya reschedule agenda pertandingan, Liga juga harus menghitung ulang status klasemen.

Belum lagi tuntutan ganti rugi klub yang sudah menjalani away kontra PSM dkk. Liga akhirnya segera mengagendakan pertemuan khusus dengan 15 klub sisa. Sebab, sikap loyalitas mereka saat ini dibutuhkan untuk meneruskan sisa kompetisi. Sekretaris Tim Persija Jakarta Ferry Indra Syarief mengungkapkan, klub sudah membulatkan tekad untuk menyelesaikan kompetisi. “Persija tidak mau larut dengan situasi.

Kami tetap melanjutkan kompetisi dan berharap DISL tidak dihentikan,” ungkapnya, kemarin. Minus tiga klub tersebut, suhu persaingan papan bawah relatif dingin. Degradasi tinggal menyisakan satu kuota melalui play-off. Sebab, PSM dkk saat ini sudah mengisi kuota status turun kasta musim depan. Namun, persaingan papan atas relatif stabil, apalagi sang pemimpin klasemen Persipura Jayapura mengalami pengurangan tiga angka.

Kemenangan 1-0 atas tuan rumah Persibo menjadi tawar lantaran Angling Darmo mundur dari ISL. Asisten Manajer Persela Lamongan Yurohnur Efendi juga menegaskan bahwa klub tetap fokus di ISL. Garansi atas masa depan kompetisi akhirnya diberikan Liga. CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono mengatakan, kompetisi tetap dilanjutkan.

Namun, beberapa perubahan tetap dilakukan. Terkait dengan potensi reschedule agenda laga, setidaknya tiga opsi sudah disiapkan. Langkah paling ekstrem dilakukan dengan hanya menghapus nomor laga yang melibatkan PSM dkk. Alternatif lainnya hanya merevisi jadwal pada sisa putaran pertama. “Kompetisi tetap jalan. Kami sedang memikirkan opsi terbaik terkait jadwal,” katanya.

Liga juga menjanjikan akan memberikan ganti rugi atas pembiayaan away beberapa klub saat menghadapi PSM dkk. Ilustrasinya, Semen Padang harus mengeluarkan dana hampir Rp600 juta untuk menjalani away kontra Persema dan PSM. Beban serupa dimiliki Bontang FC yang harus mengeluarkan dana Rp250 juta per laga saat menjalani tur Jawa kontra mereka.

0 komentar:

Posting Komentar